Selasa, 22 Maret 2016

analisis swot sekolah dasar negeri 3 batu kumbung

analisis swot


OLEH : NURMANGSAH, S.Pd.SD


I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
            Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
            Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SDN 3 BATU KUMBUNG. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah definisi analisis SWOT?
2.      Bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SDN 3 BATU KUMBUNG?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui definisi analisis SWOT
2.      Mengetahui bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SDN 3 BATU KUMBUNG

1.4  Manfaat
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan Visi dan misi melalui analisis SWOT di suatu organisasi sekolah.
























II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.      S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
2.      W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
3.      O  =    Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di luar                           organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.
4.      T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
            Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
            Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

2.2    Visi dan Misi SDN BATU KUMBUNG
          Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area focus bisnis. Hal ini lebih lanjut diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95), bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alas an keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi organisasi.  Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi:
1.      Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan idial masa depan yang ingin diwujudkan.
2.      Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik.
3.      Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4.      Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
5.      Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders. Selain keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua anggota organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Selain itu visi dibuat dalam kalimat yang singkat agar mudah diingat dan dijadikan komitmen
Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi dan aktivitas dalam organisasi. Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.
            Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang jelas tentang pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi dan yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi. Banyak organisasi gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan maupun stakeholder. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian organisasi terhadap kepentingan pelanggan.
Pernyataan misi harus:
1.    Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2.    Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3.    Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi tersebut.
Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah apabila kehendak organisasi berubah atau karena adanya validasi langkah/komponen manajemen strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.
Kriteria pembuatan misi meliputi:
1.    Penjelasan tentang bisnis/produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
2.    Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3.    Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
4.    penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa datang juga manfaat dan keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.
       Berikut adalah Visi dan Misi SDN 3 BATU KUMBUNG
VISI SDN 3 BATU KUMBUNG
VISI
terciptanyan sekolah yang disiplin, berprestasi dan nyaman
berdasarkan imtaq ”
MISI
1.      Membiasakan siswa berprilaku disiplin
2.      Meningkatkan nilai rata-rata US/UN
3.      Meningkatkan prestasi di bidang Akademik dan Non Akademik
4.      Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat agar tercipta suasana sekolah yang kondusif
5.      Menumbuhkan penghayatan pengamalan agama yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari
6.      Membudayakan salam sebagai silaturrahmi, syukur dan teimakasih sebagai pengabdian dan maaf sebagai tanda kedhaifan.

TUJUAN
1.    HALAMAN SEKOLAH TERSEDIA TAMAN
2.     DINDING KELAS SEKOLAH DICIPKAN DENGAN WARNA YANG INDAH DAN TERANG
3.    SEMUA MASYARAKAT SEKOLAH MENCIPTAKAN SUASANA YANG RAMAH DAN KONDUSIF
4.    SELURUH KELAS MENERAPKAN PEMBELAJARAN PAIKEM
5.    DISETIAP KELAS TERSEDIA POHON ILMU DAN SARAPAN ILMU
6.    DISETIAP KELAS TERSEDIA FASILITAS PEMBELAJARAN YANG MEMADAI
7.    MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SECARA MAKSIMAL MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER SESUAI KARAKTER DAERAH PERTAMBANGAN DAN WISATA
8.    TERBINANYA PESERTA DIDIKYANG BERKEPRIBADIAN,BERAKHLAK MULIA, BERBUDAYA DAN BERTANGGUNG JAWAB


2.3    Analisis SWOT Visi dan Misi
            Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
            Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
·         Peran masyarakat, Donatur,    Pemerintah, Organisasi lain.

Pengambilan data eksternal diambil dari Opportunity (Peluang) dan Threat(Ancaman)
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
·         Laporan keuangan sekolah
·         Administrasi sekolah
·         Kegiatan Belajar mengajar
·         Keadaan guru dan siswa
·         Fasilitas dan prasarana sekolah
·         Administrasi guru dan lain lain
Pengambilan data eksternal diambil dari Strength (Kekuatan) dan Weakness(Kelemahan)
2.1.1        Strength (Kekuatan)
a.       Motivasi guru dan siswa cukup tinggi sehingga mampu mengembangkan metode pembelajaran yang evektif dan disertai dengan penerapan iman dan takwa sehingga siswanya cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.
b.      Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk membentuk kwalitas siswa yang positif
c.       Dalam segi pendekatan, metode yang diajarkan  guru yang bervariasi sehingga guru menggunakan  metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d.      Mempunyai letak geografis yang unik didasari daya dukung yang sangat positif dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat
e.       Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja yang tinggi dan semangat serta secara kependidikannya 95% lulusan S1 dan 5% lulusan SMA dalam meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan  kinerja untuk membentuk siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan ilmu yang sesuai dengan tingkatannya
f.       Kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler yang sangat efektip dengan tenaga operasional yang memadai untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kreativitas.
2.1.2        Weakness (Kelemahan)
a.      Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat dengan unsur kekeluargaan
b.       Penerimaan siswa Baru/pindahan Peneriman siswa belum dilakukan dengan cara test  tetapi masih adanya titipan dari berbagai pihak dan jangkauan lokasi sekolah dengan tempat tinggal siswa sehingga kemampuan siswa dalam segi pembelajaran banyak terganggu dan  pola pikir siswa yang mengikuti test penerimaan siswa baru.
c.      Pembiyaan Orang tua siswa dalam anggaran pembangunan sangat sulit dikarnakan kondisi perekonomian kebanyakan dibawah rata-rata.
d.      Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung  untuk pembelajaran terutama di perpustakaan sehingga kurang kondusif dalam kelengkapan buku dan juga alat praktik  yang dimanfaatkan oleh siswa untuk penunjang pembelajaran.
e.        Gedung sekolah yang masih sangat kurang seperti ruang kelas, dan juga ruang kantor yang belum ada.
2.1.3        Opportunity (Peluang)
a.       Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana Sekolah dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
b.      Pembangunan dengan tanah yang luas bisa menunjang ke arah yang refrisentatif
c.       Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa dipergunakan dan pemanfaatannya yang ada harus di kembangkan terus.
d.      Dukungan masyarakat yang ingin menjadikan siswa menjadi berkwalitas di masyarakat dan ingin setelah lulus dari SDN 3 BATU KUMBUNG bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
e.       Mengingat lokasi yang srtrategis menjadi kekuatan dalam perkembangan sekolah dalam perekrutan lulusan SD berpeluang cukup besar
f.       Daya dukung orang tua tinggi dan terbukti dengan mendaftarkan anaknya di SDN 3 BATU KUMBUNG

 2.1.4        Threat (Ancaman)
a.       Lingkungan sosial sekolah belum memiliki lapangan olah raga yang  memadai
b.      Bangunan ruang belajar yang masih kurang dimana perumahan/Rumah Dinas Penjaga Sekolah dan Perpustakaan sebagai ruang kelas sehingga proses belajar mengajar jadi terganggu.
c.    Kondisi masyarakat yang kurang berpendidikan.














































III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Setelah menganalisis SWOT pada VISI dam MISI di sekolah SDN 3 BATU KUMBUNG dapat dilihat pada masingi bobot antara  kekuatan dan kelemahan yang ada sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SDN 3 BATU KUMBUNG ini seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi. Begitu juga peluang dalam sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SDN 3 BATU KUMBUNG walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali tertinggi tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman . Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi

3.2 Saran
            Sekolah SDN 3 BATU KUMBUNG harus bisa meningkatkan berbagai prestasi siswanya, sehingga siswa bisa bersaing dengan siswa dari SD - SD lain yang kwalitasnya di atas SDN 3 BATU KUMBUNG. Jika prestasi sekolah ini meningkat maka masyarakat sekitar mempunyai ketertarikan sehingga masyarakat yang mempunyai anak yang sudah masukusia  Sekolah Dasar akan mendaftarkan anaknya ke SDN 3 BATU KUMBUNG dengan pertimbangan bahwa anaknya kalau sekolah di SD ini bisa menjadi anak yang berprestasi.

Pondok Buak, 30 Juli 2015
Kepala Sekolah


NURMANGSAH, S.Pd.SD
NIP. 19650412198605 1 001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar